Hati Kita Menderita Sakit Kronis

Mari kita perhatikan ke dalam, kita jenguk hati kita yang sedang berbaring tak berdaya. Disitu terlihat setan dengan leluasa memberikan wejangan dan petunjuk bagaimana berbuat keji dan munkar. Ia menuntun pikiran untuk menerawang ke angkasa, mengajak mi'raj ke angan-angan panjang dan melupakan-Nya, baik ketika badan sedang shalat, sedang berwudlu, membaca Al Qur'an ataupun ibadah yang lain.

Kita sudah beberapa kali mencoba menepis ajakan itu, namun kekuatan iblis memang luar biasa. Kita bukan tandingannya untuk melawan dan mengusirnya. Ia gaib dan lick, ia berjalan melalui aliran darah manusia, ia bisa menembus tembok ruang dan waktu, ia ada dalam pikiran, dan bahkan bersemayam di dalam hati manusia. ckup banyak usaha kita untuk melawannya namun gagal dan gagal lagi.

hati maskolis

Namun ada yang tidak mati, tidak tidur, dan tidak lalai, yaitu diri sejati yang selalu melihat keadaan hati yang sakit. Dialah Bashirah (QS. Al Qiyamah, 75 : 14). Dia tidak pernah bersekongkol dengan setan, dia yang mengetahui kebohongan hati, kejahatan, dan dia selalu mengikuti fitrah Allah. Kita harus mendengarkan suara dia yang selalu mengajak ke arah kebajikan. Ia sangat dekat dengan Allah, sangat patuh, penuh iman, ia berbicara menurut Allah (ilham), dan kedudukannya sangat tinggi di atas setan dan jin, sehingga mereka tidak bisa menembus untuk menggodanya (QS. As Shafaat, 37 : 8). Anda bisa merasakannya sekarang. Manakala anda berbohong, ia berkata lirih, "Kenapa kamu berbohong?" Ia tidak tidur tatkala kita tidur, ia melihat tatkala kita mimpi dikejar anjing, ia melihat ketika jin menggoda dan setan menyesatkan, namun hati tidak kuasa mengikuti kata bashirah yang oleh allah digelar "Roh-Ku".

Mari kita perbaiki hati kita dengan cara mendatangi Allah,kita serhkan persoalan ini, kerumitan hati yang selalu ragu-ragu, ketidakmampuan menahan syahwat yang bergolak keras. Allah sendiri yang akan memalingkan hati dari perbuatan keji dan mungkar sehingga terasa sekali sentuhan Ilahi, tatkala mengangkat kotoran hati dengan cara menggantikannya dengan perbuatan baik dan ikhlas.

Mungkin kita masih ragu, apa mungkin kita bisa mendapatkan burhan dan bimbingan Allah dalam menghindari perbuatan keji dan munkar? Mari kita hindari prasangka buruk terhadap Allah, kita timbulkan rasa percaya bahwa hanya Allah lah yang mampu memberikan hidayah dan bimbingan serta mencabut persoalan yang kita hadapai.

Sumber : Berguru Kepada Tuhan oleh Abu Sangkan