Kemarahan


Dari sekian emosi-emosi manusia, emosi yang paling destruktif adalah kemarahan. Ia mencabik-cabik hubungan-hubungan manusiawi, merusak keharmonisan lingkungan dan menghancurkan seluruh komunitas. Haruslah diakui bahwa ia merupakan salah satu dari kekuatan-kekuatan jelek terburuk dalam masyarakat, dan yang demikian itu harus di kontrol dengan ketat.

Inilah emosi yang mempengaruhi seluruh umat manusia pada sepanjang masa, dan mengendalikannya sering kali menjadi persoalan yang paling sulit. Kemarahan dapat menjadi begitu buta sehingga ia menyebabkan seseorang melupakan seluruh tata susila, sehingga ia tidak segan-segan untuk mencemooh, melukai, bahkan membunuh musuh. Ia merendahkan dirinya dengan menggunakan bahasa yang kotor, kasar bahkan meledak-ledak, kesemuanya demi untuk mengalahkan musuhnya baik melalui perkataan maupun fisik.

Kemarahan menjadikannya buta bahwa dengan berbuat demikian, ia telah merendahkan dirinya sebagaimana ia merendahkan obyek yang menjadi kemarahannya. Dan bukan hanya orang yang picik, egois atau berakhlak jelek yang dikuasai oleh dorongan terkutuk semacam itu, tetapi juga anggota masyarakat yang bermoral baik dan secara sosial tidak tercela.

Kemarahan memberikan kekuatan semu sementara, tetapi pada kenyataannya ia memperlemah, merendahkan dan menghancurkan. orang yang berakhlak hina benar-benar dikotori oleh ledakan kemarahan yang datang dengan tiba-tiba, sebab itulah apa apa yang menyebabkan seseorang melupakan seluruh ajaran-ajaran moralnya dan melepaskan seluruh prinsip-prinsipnya, Bukan tanpa alasan baik jika Nabi bersabda, “Orang yang kuat bukanlah orang yang dapat mengalahkan lawannya. Orang yang kuat adalah orang yang dapat menguasai dirinya ketika sedang marah.”