Cara membuat anak rajin belajar (Bagian II)

Cara membuat anak rajin belajar (Bagian II) ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya, yaitu "Cara Membuat Anak Rajin Belajar (Motivasi dan Trik). Jika sebelumnya saya sudah menjelaskan panjang lebar faktor-faktor yang menyebabkan anak malas belajar, nah, saat ini akan dijelaskan langkah-langkah dan tipsnya agar anda tau nantinya bagaimana membuat anak menjadi rajin belajar dan bersemangat tahu segala hal, utamanya dengan jalan membaca dan belajar bersama.

Sebelum kita memahami caranya maka sebaiknya kita tahu terlebih dahulu apa pengertian belajar itu sendiri. Sebab belajar tidak satu macam, dari segi jenisnya ada belajar membaca, belajar menulis, belajar bicara dan lain sebagainya. Dan dari segi tempat belajarnya, ada yang namanya belajar dari alam, belajar dari keadaan, belajar dari teman dan belajar dari buku. Jadi apa pengertian belajar? Belajar adalah suatu tindakan yang merupakan proses yang bertujuan dari tidak tahu atau mengerti menjadi tahu atau mengerti, tidak mampu menjadi mampu untuk mencapai hasil yang maksimal. Belajar adalah bentuk perubahan yang relatif lama dalam tindakan atau potensi tindakan sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang dilakukan. Belajar adalah akibat dari perpaduan antara stimulus dan respon seorang anak. Anak dianggap sudah belajar sesuatu bila dia dapat memperlihatkan perubahan perilaku dan tindakannya. Menurut teori ini dalam proses dan hasil belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus pada anak dan output yang berupa respon dari anak.
Tips Cara Membuat Anak Rajin Belajar
Agar Anak Rajin Belajar

Langkah dan Tips Cara Membuat Anak Rajin Belajar

Pada dasarnya ada 2 tempat yang kita harapkan anak itu rajin belajar, yaitu pada saat anak di sekolah dan pada waktu anak pulang dari sekolah, tepatnya di malam hari. Di waktu jam belajar sekolah sering kali banyak anak atau murid yang malas menerima pelajaran sehingga sekalipun ia hadir dan duduk di dalam kelas pelajaran tidak ada yang masuk dalam pikirannya yang akhirnya pada saat ujian sekolah nilainya anjlok. Dan juda di waktu malam hari banyak anak yang tidak rajin belajar dengan mengulangi pelajaran yang diberikan gurunya di sekolah. Dan bahkan kebanyakan hanya memilih menonton tv dan main game. Nah, dua masalah inilah yang akan kita pecahkan permasalahannya :

A.  Cara Membuat Anak Rajin Belajar Saat Di Sekolah

Sebelum anak berangkat ke sekolah sedapat mungkin diberi motivasi dengan kata-kata dan kalimat yang memotivasi dirinya, misalnya "Anak saya yang pintar ini, pasti nanti dapat 10" atau "Anak saya yang pintar ini, pasti mengalahkan nilai teman-temannya hari ini" Dengan ungkapan ungkapan semacam ini maka saat anak berangkat sekolah saja ia sudah membayang-bayangkan apa yang akan dilakukannya saat dalam kelas. Dan tentunya ia akan rajin belajar dalam pengertian memperhatikan dengan baik penjelasn gurunya dan mengerjakan semua tugas gurunya dengan bersemangat. Mengapa demikian? Karena kata-kata motivasi yang anda berikan akan memancing dia untuk memperlihatkan nilai yang bagus saat ia pulang sekolah. Dan bila sudah demikian maka segala yang hubungannya dengan itu akan dilakukan dengan baik.

Mempersiapkan dan membantu segala kebutuhan anak sebelum sekolah. Kerap kali ada orang tua yang cuek terhadap keperluan sekolah anaknya dan menganggapnya sepeleh. Padahal masalah kecil saja yang tidak dipenuhi, anak yang pola pikirnya masih sederhana dapat mempengaruhi apakah ia akan rajin belajar atau sebaliknya. Apakah karena marah tidak dipenuhi keperluan sekolahnya atau karena takut dimarahi gurunya karena tidak mempersiapkannya. Jadi usahakan tanyakan alat tulis apa yang belum dibeli atau dibawa atau kalau ia meminta usahakan berkorban membelinya sekalipun masih belum punya uang untuk itu. Dengan demikian anak akan bersemangat kesekolah dan tentunya ia akan rajin belajar dan mengikuti semua proses belajar di sekolah. Intinya, penuhi permintaannya yang positif untuk memberi semangat yang positif pula padanya.

B.  Cara Membuat Anak Rajin Belajar Saat di Rumah

Ketika anak pulang dari sekolah biasakan selalu menanyakan "Bagaimana pelajarannya di sekolah, menyenangkan kan?" Nah, secara otomatis si anak akan bersemangat menjawabnya dengan menceritakan hal-hal menyenangkan dari sekolahnya. Dan kalau seandainya ia menceritakan yang tidak menyenangkan, misalnya nilainya jelek hari ini, maka disitulah anda mulai memberinya motivasi ringan untuk tetap bersemangat belajar nanti malam dan besok di sekolah. Misalnya anda katakan "Tidak apa nilainya kalah sama teman hari ini, kan dalam film biasanya jagoannya kalah duluan! Besok InsyaAllah pasti unggul lagi! Oke? Tos dulu.....! Tak...!" Dengan cara ini anak akan merasa diperhatikan dan tentunya memotivasinya untuk memperbaiki belajarnya hari itu juga.

Ketika siang hari di rumah sebaiknya usahakan mengatur jadwal anak. Caranya di siang hari berikan ia waktu atau minta ia tidur siang kurang lebih setengah jam. Karena menurut hasil penelitian bahwa anak yang tidur disiang hari minimal 1/2 jam akan mempengaruhi daya tangkap pelajarannya di malam hari. Setelah tidur, suruh dia membaca sebentar pelajaran yang diberikan gurunya di kelas atau kalau tidak motivasi dia menyelesaikan tugasnya siang itu agar nanti malam waktunya luang. Tak perlu waktu lama untuk ini, karena setelah itu anda haru memberikan ia waktu bermain juga agar tidak bosan dirumah dan nanti malam semangat dan rajin belajar kembali. Dengan mengatur waktu anak dan memberikan haknya bermain sebagai anak maka dengan sendirinya anak akan belajar mengatur waktunya dan menganggap bahwa waktu belajar juga waktu yang menyenangkan dilakukan selain bermain.

Ketika malam hari antara waktu setelah shalat magrib hingga 1 jam setelah shalat Isya. Pada jam itu sebaiknya anda jangan menonton TV atau melakukan aktivitas yang menggangu konsentrasi anak karena anak anda jadinya akan malas belajar. Tapi bila tetap ingin melakukannya maka sebaiknya pisahkan ruangan belajar dan ruang menonton TVnya. dan kalau bisa suara TV tidak menggangu konsentrasi anak saat belajar. Tapi saya sarankan hindari saja aktivitas menonton di jam itu dan lebih baik temani anak belajar dan bantu menjelaskan pelajaran yang sulit ia mengerti. Dengan demikian anak akan merasa diperhatikan dan tentunya membuat anak rajin belajar dan bersemangat.

Ketika waktu sesaat sebelum tidur jangan lupa temani ia bercakap-cakap sambil memberinya motivasi untuk menjadi anak yang sukses atau paling tidak bersemangat menghadapi hari-harinya esok. Misalnya, "Hari ini menyenangkan kan? Bisa bermain dan belajar juga! Jadi kamu bisa jadi sehat dan jadi anak paling pintar disekolah deh!" dan jangan lupa menciumnya sebelum ia tidur sebagai tanda kasih sayang anda padanya. "Good night! Selamat tidur ya!"

Ketika waktu subuh sedapat mungkin anak dibangunkan salat subuh bersama, selain sebagai kesehatan menurut hasil penelitian, juga akan memberikan pelajaran dan membiasakan anak rajin bangun tepat waktu. Setelah itu, minta dia membaca-baca ringan dengan mempelajari pelajaran yang akan dipelajarinya hari itu. Gunanya, agar anak merasa siap bersekolah dan merasa ia lebih sedikit tahu dari temannya yang pada ahirnya membuat anak rajin belajar di kelas nantinya.

Demikianlah Cara membuat anak rajin belajar (Bagian II) kali ini. Sebagai tambahan untuk melengkapi usaha anda dalam menciptakan anak yang berprestasi maka ada baiknya berikan tambahan motivasi seperti membelikan komik-komik mendidik untuk menstimulasi agar ia rajin membaca dan belajar atau ikutkan ia dalam kursus-kursus belajar yang ia senangi dan lain sebagainya. Intinya, jangan melakukan hal monoton yang itu-itu saja setiap harinya karena bukannya anak tambah rajin belajar malah ia akan jenuh dan bosan. Selamat menjadi orang tua yang bijak!

Baca juga cara membuat lainnya :
  1. Cara Membuat Anak Rajin Belajar (Motivasi dan Trik)
  2. Cara Membuat Anak Rajin Belajar (Bagian II)
  3. Cara Membuat Anak Tidak Nakal
  4. Cara Membuat Anak Rajin Membaca  
  5. Cara Membuat Anak Berprestasi
  6. Cara Membuat Anak Pintar
  7. Cara Membuat Anak Kembar
  8. Cara Membuat Anak Laki-Laki
  9. Cara Membuat Anak Perempuan