Iman Kepada Rasul-rasul Allah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4spk5eGrrDhGA9l3FiirqHCCASFMkGDhogurlT65YCLg2UJMRBicfVi9LaE6M7W3oE5XINiqGcvFAVCzMGOnO6Z0M67SIZQXC1Ihbq6s2KXdZQ-dPJ_54oalDclhkrgX0uwY8oo7-_G4/s1600/rasul.jpg
Pada kesempatan ini saya hendak berbagi artikel dan materi mengenai Iman kepara Rasul-rasul Allah. sebenarnya artikel kali ini saya gunakan nntuk menyimpan data-data hasil browsing saya di internet mengenai Iman Kepada Rasul-rasul Allah, guna mengerjakan tugas kuliah. 
A. Pengertian Iman kepada Rasul-rasul Allah
Kata Rasul berasal dari رَسُوْلٌ yang artinya utusan. Rasul Allah adalah berarti utusan Allah swt. Iman kepada Rasul Allah artinya mempercayai bahwa rasul Allah itu adalah orang yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan ajaran dari Allah yang berupa wahyu kepada umatnya untuk dijadikan pedoman hidup utnuk kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

 Bagi setiap muslim wajib mengimani rasul-rasul Allah. Apabila seseorang tidak mengimani adanya Rasul Allah maka iman seseorang itu tidak sempurna. Para rasul itu manusia pilihan Allah, berkualitas tinggi serta berakhlak mulia. Dia diberi wahyu oleh Allah untuk disampaikan kepada umat manusia. Sebagai penuntun jalan yang benar untuk mencapai jalan kebenaran untuk hidup di dunia maupun di akhirat. Sebagai wujud keimanan kepada para rasul adalah mengimani, mengikuti, mematuhim, dan melaksanakan perintahnya serta menjauhi larangannya.
B.    Dalil Tentang Beriman Kepada Rasul
Banyak sekali dalil-dalil yang berkenaan dengan iman kepada Rasul, namun diantaranya yaitu :
  • Dalam surah Al-Ahzab : 45
يَآأَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّآ أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرً                                                         ا
Artinya: “ Wahai Nabi! Sesungguhnya kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira, dan pemberi pringatan.” ( QS. Al-Ahzab : 4
·      Dalam surah Al-Ahzab : 21
      لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَالْيَوْمَ اْلأَخِر وَذَكَرَاللهَ كَثِيرًا    
          Artinya :” Sungguh dalam diri Rasulullah kamu mendapatkan teladan yang baik bagimu, bagi orang yang mengharapkan Allah dan hari kemudian dan yang banyak mengingat Allah”. ( QS. Al-Ahzab : 21 )
C. Tugas-Tugas Rasul
Para rasul pada intinya adalah bertugas untuk menyampaikan amanah dari Allah untuk menegakkan kebenaran dan menjauhkan manusia dari kebodohan dan kesesatan. Secara rinci tentang fungsi para rasul ini dijelaskan dalam Al Quran berikut ini.
  1. Menyerukan kepada tiap umat agar menyembah hanya kepada Allah. (Q. S. Al Nahl: 36)
  2. Memberi peringatan yang jelas (Q. S. Al Ahqaf: 9)
  3. Menyuruh menyembah kepada Allah agar menjadi takwa (Q. S. Al Mukminun: 32)
  4. Membawa berita gemira dan peringatan (Q. S. Al Fath: 8)
  5. Menganjurkan kepada manusia agar beriman (Q. S. Ali Imran: 78 - 80)
  6. Membacakan ayat-ayat Allah sebelum diturunkan azabnya (Q. S. Al Qashas: 59)
  7. Menjelaskan agama dengan terang dan jelas (Q. S. Ibrahim: 4)
  8. Menceritakan ayat-ayat Allah (Q. S. Al A’raf: 35)
D.   Pengertian Nabi dan Rasul
Sebagian ulama’ dan umat islam ada yang berpendapat bahwa setiap rasul sudah pasti untuk menyampaikan wahyu (ajaran Allah) kepada umat manusia. Adapun nabi yang tidak diberi tugas untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia, ia bukan rasul tetapi hanya nabi. Ulama’ dan umat islam yang berpendapat seperti itu, beralasan kepada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Zar, bahwa jumlah nabi ada 124.000 orang, sedangkan rasul berjumlah 315 orang.
Nabi dalam bahasa arab berasal dari kata naba.Dinamakan Nabi karena mereka adalah orang yang menceritakan suatu berita lewat wahyu. Sedangkan Rasul secara bahasa berasal dari kata irsal yang bermakna membimbing atau memberi arahan. Definisi secara syar’i  yang masyhur, Nabi adalah orang yang mendapatkan wahyu namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan sedangkan Rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu dalam syariat dan diperintahkan untuk menyampaikannya.
Rasul adalah manusia utama pilihan Allah SWT. Allahlah yang dengan ‘hak mutlak-Nya’ memilih seseorang menjadi rasul-Nya. Cirri-ciri seseorang rasul, antara lain seorang laki-laki yang sehat jasmani dan rohaninya, mempunyai akal yang sempurna, berjiwa ‘ismah (jiwa yang mampu mengendalikan diri dari berbuat dosa), dan berasal dari keturunan orang baik-baik.

Jadi perbedaan antara Nabi dan Rasul :
  1.  Nabi adalah Orang yang dipilih oleh Allah SWT untuk menerima wahyu, tetapi tidak wajib mengerjakan dan menyampaikan kepada umatnya.
  2.  Rasul adalah Orang yang menyampaikan terpilih dan diangkat oleh Allah SWT untuk menerima wahyu dan berkewajiban dan mengajarkan kepada umatnya. Dan khusus Rasul Muhammad SAW diwajibkan menyampaikan kepada seluruh umat manusia dan syari’atnya berlaku sepanjang masa sampai hari kiamat.
E.     Nama-nama Rasul yang harus diketahui.
Para Nabi dan Rasul itu sangat banyak jumlahnya, tidak ada seseorangpun yang mengetahui jumlahnya melainkan Allah SWT. Sebagian nama dan kisah mereka di cantumkan di dalam Al-Qur’an tetapi sebagian yang lain tidak terterah didalamnya. Allah SWT berfirman :
Artinya : “ Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, diantara mereka ada yang kami ceritakan kepadamu diantara mereka ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu”. ( Q.S Al-Mu’min : 78 ).
Dari jumlah Nabi dan Rasul itu, di dalam Al-Qur’an diterangkan nama-nama mereka sebanyak 25 orang Rasul yang di ketahui oleh kaum muslimin,  yaitu :
1.        Adam AS            11.  Yusuf AS                21.  Yunus AS
2.       Idris AS                   12.  Ayyub AS         22.  Zakaria AS
3.       Nuh AS                  13.  Syu’aib AS        23.  Yahya AS
4.       Hud AS                  14.  Zulkifli AS         24.  Isa AS
5.       Saleh AS               15.  Musa AS              25.  Muhammad SAW
6.       Ibrahim AS       16.  Harun AS
7.       Luth AS                  17.  Daud AS
8.       Ismail AS              18.  Sulaiman A
9.       Ishaq AS               19.  Ilyas AS
10.   Yakub AS          20.  Ilyasa AS     َ
F.     Sifat-sifat Rasul
  1. Sidiq yang artinya benar atau jujur. Mustahil para nabi dan rasul itu memiliki sifat kizib (dusta). Karena, kalaulah para rasul/nabi itu bersifat kizib tentu ajarannya yang disampaikannya penuh dengan kedustaan yang dapat menyesatkan dan menyengsarakan umat manusia. (Q.S. Maryam, 19:41).
  2. Amanah yang artinya jujur atau dapat dipercaya. Mustahil para nabi dan rasul itu bersifat khianat (penipu), karena kalau para nabi dan rasul itu penipu sudah tentu umat yang dibimbingnya akan menjadi penipu pula. (Q.S. Ali Imran, 3: 79).
  3. Tablig artinya menyampaikan, maksudnya para nabi dan rasul itu wajib menyampaikan risalah atau ajaran-ajarannya Allah yang diterimannya kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup oleh mereka. Mustahil para nabi dan rasul itu bersifat kitman atau menyembunyikan dan tidak menyampaikan risalah yang diterimanya kepada umat manusia. Jika para nabi dan rasul itu bersifat “kitman”, tentu umat manusia tidak mempunyai pedoman hidup yang bersumber dari Allah, sehingga mereka akan mengalami kehancuran dan kebinasaan. (Q.S. Al-Maidah, 5:67).
  4. Fatanah artinya cerdik cendekia. Menurut akal sehat para pimpinan umat seperti para nabi dan rasul wajib bersifat fatanah atau cerdik cendekia. Karena dengan sifatnya yang fatanah para nabi dan rasul dapat berhujah, berdialog, terutama dengan para penentangnya. Oleh karena itu, mustahil para nabi dan rasul itu bersifat “baladah” (bodoh). (Q.S. Al-Baqarah,2 :258).
G.   Rasul Ulul Azmi beserta Mu’jizat-mu’jizatnya
Ulul azmi artinya orang yang memiliki keteguhan hati, tidak pernah berputus asa dalam mencapai segala yang di cita-citakan, ia memiliki kesungguhan dan keuletan dalam berusaha sehingga apa yang di cita-citakannya dapat tercapai. Dalam  Firman Allah :
 فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُوْلُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلاَتَسْتَعْجِل لَّهُمْ كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَايُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوا إِلاَّسَاعَةً مِّن نَّهَارٍ بَلاَغٌ فَهَلْ يُهْلَكُ إِلاَّ الْقَوْمُ الْفَاسِقُونَ                            
Artinya : “Maka bersabarlah kami seperti orang-orang yang mempunyai keteguhanhati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegarakan (Azab) bagi mereka . Pada hari mereka melihat azab yang diancam kepada mereka, seolah-olah tidak tinggal (didunia)melainkan sesaat pada siang hari (inilah) suatu pelajaran yang cukup maka tisk dibinasakan melainkan kaum yang fasik”. ( Q.S Al- Ahqaf, 46 : 35 )
Adapun Rasul ulul azmi ada lima yaitu : Nabi Musa,  Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Isa, Nabi Muhammad SAW. Para Rasul ulul azmi ini di bekali Allah dengan mu’jizat yaitu :
  1. Mu’jizat Nabi Musa AS antara lain membelah lautan dengan tongkat, lalu terbentanglah jalan raya di tengahnya, kejadian sebelumnya tongkat berubah menjadi ular besar yang melahap ular-ular kecil milik tukang sihir suruhan fir’aun.
  2. Mu’jizat Nabi Nuh AS yaitu memancarnya air yang begitu deras dan dahsyat, sehingga menyebabkan banjir besar yang merendam seluruh negeri serta merupakan banjir terbesar di dunia.
  3. Mu’jizat Nabi Ibrahim AS yaitu tidak hangus terbakar dalam api yang besar.
  4. Mu’jizat Nabi Isa AS yaitu dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit berat yang tidak mampu disembuhkan oleh para dokter ahli saat itu sesuai dengan kecendrungan pengobatan masa itu. 
  5.  Mu’jizat Nabi Muhammad SAW yaitu disamping mu’jizat yang hissiyyah ( indrawi ) seperti keluar air dari sela-sela jarinya guna keperluan para sahabat untuk berwudhu, Beliau juga dilengkapi mu’jizat yang abadi sepanjang zaman yaitu kitab suci Al-Qur’an.
H. Hikmah Beriman Kepada Rasul-rasul Allah SWT
Beriman kepada Rasul-rasul Allah akan memberikan hikmah yang besar bagi kita antara lain :
  1. Mengetahui betapa besarnya kasih sayang Allah kepada hambanya sehingga diutus beberapa Nabi untuk membimbing dan memberi petunjuk untuk kebahagian manusia baik didunia maupun diakhirat.
  2. Kita selalu bersyukur kepada Allah SWT, karena mengutus Nabi sebagai pembimbing keselamatan kita, itu adalah merupakan nikmat yang amat besar.
      3.   Melahirkan rasa cinta dan ta’zhim kepada Rasul, karena mereka berhasil mengemban amanah dari Allah SWT, walaupun dihalau oleh beberapa tantangan dan rintangan, namun risalah tersebut tetap tersebar sampai saat ini.
Selain itu hikmah beriman kepada Rasul juga dapat mengetahui jejak Rasul-rasul Allah, sehingga makin mantaplah keyakinan akan kesempurnaan islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW dan makin teguh berpegang pada ajaran Tuhan yang maha sempurna.