Kelemahan Ngeblog Pakai Blogspot

Artikel kali ini hanya iseng aja, tapi bisa juga dibilang serius karena bisa menjadi salah satu pertimbangan teman-teman pengguna platform Blogger sebagai sarana aktivitas ngeblog. Jaman dahulu kala, ada dua orang sahabat karib Maskolis dan Helmi terlihat mereka lagi duduk-duduk di teras rumah sambil ngobrol ringan. Helmi kelihatan kesal terlihat dari mukanya yang ditekuk, usut punya usut ternyata dia lagi kesal karena perilaku Google yang dengan sepihak menghapus blog yang dikelolanya setelah hampir bertahan selama 1 abad lebih dikit. Dia kesal seperti seorang pesakitan yang divonis bersalah oleh hakim tanpa bisa mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi, dan permintaan grasi pun sepertinya juga sudah ditutup rapat-rapat karena sang presiden sibuk dengan segala keprihatinannya.

Setelah merenung di pinggir kali sambil jongkok, Maskolis berpendapat begini, bahwa platform Blogger sebenarnya tidak layak untuk dijadikan sarana berekspresi secara bebas. Banyak keterbatasan yang dimiliki Blogger sehingga seorang yang ahli dalam bidang IT khususnya bahasa pemrograman situs atau web, sangat mustahil memakai Blogger sebagai sarana untuk mengembangkan bakat dan keahliannya, ya ada beberapa sih yang nekat pakai Blogger, tapi biasanya mungkin karena keterbatasan ekonomi seperti yang nulis artikel ini. Ini pendapat subyektif penulis, silahkan setuju atau setuju sekali, alternatif pilihannya cuma itu.

Tulisan ini nanti arahnya bakal kemana-mana, nggak fokus pada topik yang dibahas, jadi harap maklum soalnya yang nulis agak kenthir, tapi nggak gila, buktinya masih bisa nulis artikel ini. Semoga yang baca betah, kalau nggak betah langsung aja kasih komentar kentut ini : nice posting Gan, ditunggu artikel selanjutnya, atau artikel yang menarik, ditunggu komen baliknya ya...!!!. Oke kita lanjutkan, sampai dimana tadi? Lihat gambar orang cantik pasti lebih semangat......

dian sastro
Sumber gambar : http://indonesiarayanews.com


Pengguna blogspot atau dikenal juga sebagai blogger mayoritas berasal dari beberapa negara berkembang di dunia, jika dilihat prosentase pengguna blogspot, 70% dari negara-negara yang secara ekonomi masih belum mapan termasuk negara kita yang tercinta ini tentunya. Seorang pengguna blogspot ibarat seperti anak kost, cuma bedanya blogger gratis.. eh nggak juga, paling tidak kita mesti beli komputer atau minimal barang elektronik yang bisa buat nulis elektrik seperti HP atau Ipad, juga kalau kita ngeblog di warnet mesti bayar sewa, kecuali penjaga warnet. Seorang anak kost akan memperoleh fasilitas kamar dan tempat tidur dari yang punya rumah, jelek atau bagus sebuah fasilitas tergantung berapa biaya sewa yang mesti dikeluarkan. Meskipun udah begitu, ruang lingkupnya tetep aja terbatas, misalnya untuk ngambil air di kulkas aja kadang ada yang harus minta ijin dulu, kita nggak boleh masuk ruang-ruang tertentu di rumah itu atau yang paling parah kalau rumah kost yang kamar mandi dan WC buat bareng-bareng sama yang lain... wuihhh ngeri-ngeri sedap, kata Sutan Bhatoegana.

"Lha terus apa hubungannya dengan seorang blogger?" tanya Helmi ke Maskolis.
"Nggak ada hubungannya sih, emang siapa yang bilang ada hubungannya?" jawab Maskolis.
"Lha itu alinea diatas, seorang blogger ibarat seperti anak kost! Berarti kan ada hubungannya?" tanya Helmi kesal.
"Makanya sabar dulu, ini juga lagi mikir, hubungannya kira-kira apa ya..?" jawab Maskolis sambil minum jamu tambah ganteng.

Jagi begini, seorang pengguna blogspot juga sama seperti anak kost, diberikan fasilitas yang mendukung kegiatan dalam rangka menyampaikan informasi secara online. Semuanya sudah tersedia gratis, kita tinggal pencet tombol ini dan itu semuanya beres. Tapi aktivitas itu dibatasi, Google sebagai induk semang dari rumah kost blogspot membuat beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh penggunanya. Pengguna Blogspot diperbolehkan memodifikasi kamar yang dia tempati dengan beberapa kondisi yang sudah ditentukan oleh aturan-aturan yang tidak bisa diganggu gugat.

Silahkan Anda sebagai blogger membuat kamar atau ruangan Anda seperti yang diinginkan, silahkan isi space-space kosong yang ada dalam kamar dengan barang-barang yang Anda perlukan. Tapi resiko ditanggung penumpang, iya maksudnya batasan-batasan ideal yang dibakukan oleh si induk semang sudah jelas, aturan baku yang dibuat semua pasti demi kemudahan dan kelangsungan hidup si pengguna. Seorang anak kost bisa saja menambahkan perabotan, seperti kulkas, TV, komputer atau lainnya dengan konsekuensi kamarnya menjadi semakin sempit dan sumpek, yang pasti sewa kamarnya juga bertambah karena penggunaan listrik yang lebih dan tentunya tanpa merusak atau menjebol ruang-ruang lain di kamarnya karena akan mengganggu anak kost lainnya.

Demikian juga pengguna blogger diperbolehkan menambah kode-kode yang diperlukan untuk menjadikan blognya menjadi lebih atraktif dengan catatan Anda tidak diperbolehkan mengurangi atau menambahkan beberapa kode fixed bawaan dari platform tersebut karena akan berakibat rusaknya struktur rumah blogger. Blog Anda memang akan keliatan lebih menarik tapi konsekuensinya blog Anda semakin lamban yang mungkin akan mengakibatkan Anda akan kehilangan beberapa persen dari sekian banyak pengunjung loyal karena tidak sabar untuk masuk ke ruangan Anda.

Seorang anak kost juga dipersilahkan mengajak teman masuk ke kamar tapi dengan batasan, tidak boleh terlalu malam atau terlalu sering bagi temen yang beda gender, atau menggunakan kamar sebagai sarana mencari penghasilan tambahan yang berlebihan, karena hal ini akan merugikan dan merusak citra rumah kost itu sendiri di mata tetangga lainnya. Google pun juga nggak bakalan mau kalau salah satu rumahnya dijadikan sebagai sarana ajang afiliasi program dengan situs atau web afiliasi lainnya. Program afiliasi hanya akan merugikan Google, karena dalam itung-itungan bisnis hal itu mematikan Google sebagai induk semang. Secara, Google juga punya program afiliasi sendiri  untuk mengeruk keuntungan dari pengguna internet.

Dari beberapa contoh kasus diatas jika ada yang dilanggar oleh penggunanya, akibat paling buruk adalah Anda akan diusir dari rumah kost, Anda bisa saja melakukan operasi plastik dengan membuat akun baru di blogger, tapi tanpa merubah perilaku blogging Anda, hal yang sama akan terjadi lagi di masa yang akan datang, dan itu akan berlanjut sampai Anda sadar bahwa kita tidak akan pernah bisa bertindak bebas selama fasilitas pendukung yang kita miliki belum sepenuhnya atas nama pribadi.

Penjelasan dangkal yang penuh dengan unsur subyektifitas dari Maskolis, belum bisa sepenuhnya diterima oleh Helmi. Maskolis melanjutkan argumennya lagi, coba sekarang bayangkan jika Anda punya rumah sendiri? Helmi membayangkan jika dia punya rumah sendiri, tentunya dia pasti akan bebas seperti seekor burung yang terbang di pagi hari. Mau dipakai buat apapun, itu rumah-rumah dia, bebas bereksprsi intinya tanpa harus takut diusir oleh pemiliknya.

Dengan semakin berkembangnya teknologi di bidang IT, tentunya hal ini akan berdampak pada teknologi terapan yang ada pada sebuah situs atau web. Sistem pengkodean misalnya, sekarang banyak sekali temuan baru pada kode-kode script untuk menjalankan sebuah fitur modern. Semuanya serba baru, mulai dari kode CSS, HTML maupun Javascript, dan lagi temuan kode-kode pembentuk fitur modern itu bisa dijalankan untuk semua CMS pembuat website termasuk Blogger sendiri. Bagi blog non blogger hal itu tidaklah menjadi masalah, karena tinggal diatur berapa kapasitas hosting yang mesti diperlukan untuk membentuk semua fitur modern tersebut, lha bagaimana dengan Blogger?

Melihat Helmi malahan tertidur, akhirnya Maskolis melanjutkan penjelasanya minggu depan.
Bersambung.... semoga tidak bermanfaat

Paling banyak dibaca orang kenthir : 
  1. Cara Membuat Blog Yang Menarik 
  2. Bagaimana Cara Memilih Nama Blog Yang Baik? 
  3. Bagaimana Agar Template Anda SEO Friendly? 
  4. Mengapa Komentar Tidak Harus Dibalas