Permasalahan Memasang Iklan PPC Indonesia

Kembali saya akan berbagi dengan temen-temen semua tentang seluk beluk bisnis online di internet. Kali ini yang akan saya bahas mengenai permasalahan memasang iklan PPC dari Indonesia Artikel kali ini berawal dari obrolan saya dengan temen-temen sekitar seminggu yang lalu. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, saat ini semakin banyak saja hadir bisnis PPC dari broker-broker periklanan di Indonesia dengan sistem bagi hasil. Temen-temen sesama blogger sering nanya. "Eh... Maskolis koq belum juga memasang iklan lokal atau iklan Indonesia. Kan lumayan tuh bisa buat nambah-nambah duit untuk ganti biaya internet ngeblog". Sebenernya kalo dibilang tertarik sih tertarik cuma ada sedikit perasaan yang mengganjal di hati untuk memasang banner ads maupun text ads dari iklan PPC Indonesia. (gambar di samping memang sengaja dibuat untuk hiburan, nggak ada hubungannya dengan isi artikel... hehehehe)

Baiklah, jawabanya akan saya buat disini sekalian buat memperbanyak isi artikel biar semakin padat. Bisnis online di internet sangat beragam dan tinggal memilih saja disesuaikan dengan minat bakat dan kemampuan serta variable lainnya. Apalagi sekarang making money dari blog atau blog monetize bukanlah hal yang mustahil. Semuanya butuh kerja keras dan kesabaran. Belajar dari yang sudah pernah mengalami dan yang sukses maupun yang pernah mengalami kegagalan. Mengenai PPC (Paid Per Click) adalah salah satu jenis bisnis online dimana sang publisher (penayang iklan seperti bloggers) akan mendapatkan penghasilan sistem bagi hasil bila iklan yang dipasang pada situs webnya di klik orang lain secara "natural" dan alami. Nilainya memang tidaklah besar namun bila dipelihara secara baik dan sehat, bisnis ini mungkin sangat menjanjikan bagi para bloggers seperti saya yang baru saja belajar bisnis online.

Kita kembali ke permasalahan semula. Mengapa saya sampai saat ini belum memasang iklan PPC Indonesia di blog Creating Website. Pertama, bisnis PPC menetapkan beberapa syarat bagi para publishernya terkait masalah kunjungan perhari yang terjadi pada blog. Persyaratan ini wajib dipenuhi dulu oleh blog yang ingin ikutan bisnis PPC. Pada blog ini saya memasang banner alexa rank yang menjadi acuan bagi para broker periklanan untuk menetapkan kelayakan blog dapat diterima atau tidak di PPC. Biasanya blog yang memiliki alexa rank di bawah satu juta sudah dapat diterima. Selain itu mereka juga melihat Google PageRank blog. Namun syarat kedua ini nampaknya tidak begitu penting bagi broker periklanan asal blog sudah terindex oleh search engine google.

Untuk itu, saya mesti berbangga akan blog ini (sombong.com) yang pada akhirnya telah memenuhi kedua syarat di atas. Namun mengapa koq belum ikut daftar blog ke broker periklanan PPC di Indonesia? Baiklah, langsung aja saya jawab ya, dari tadi kayaknya pembukaan melulu. Pertama karena kebanyakan pihak advertiser yang memasang iklannya pada broker PPC adalah iklan produk-produk HYPE. Apa pula artinya hype ini? Entahlah, saya juga nggak ngerti tentang bisnis ini seperti apa. Tapi kalau nggak salah, hype identik dengan penipuan bisnis online di internet. Sangat menggoda untuk di klik dengan isi iklan cepat kaya dalam sehari bahkan mendapatkan ratusan juta dalam sebulan.

Kira-kira seperti itulah isi iklan hype tadi. Menurut berbagai informasi di internet sih begitu. Iklan yang ditampilkan kebanyakan penawaran Get Quick Rich Program melalui money game. Walah, apalagi sih ini? Kalau yang ini aku sedikit mengerti. Kebetulan seorang temen saya pernah menjelaskan tentang program ini secara rinci dan jelas kepadaku. Yang pasti dekat-dekat dengan HYPE tadi koq. Tapi tidak semua isi iklan yang ditampilkan PPC tersebut masuk dalam kedua kategori di atas. Ada juga beberapa isi iklan yang bagus. Seperti misalnya iklan penawaran jasa hosting murah, iklan toko buku, iklan perumahan dan iklan yang menawarkan jasa lainnya yang menurutku sangat bermanfaat bagi pembaca dan orang lain.

Isi iklan Hype dan Get Quick Rich Program mendominasi isi iklan PPC di Indonesia, setidaknya sampai sejauh ini memang demikian. Sungguh suatu dilematika jika pihak broker periklanan tidak menerima iklan dari para advertiser dari kedua jenis iklan tadi. Bisa jadi, bisnis periklanan pun akan surut dan mungkin bangkrut. Itulah sebabnya mengapa kedua jenis iklan tadi tetap mereka terima. Maaf, ini hanya sebuah asumsi dan pandangan saja.

Untuk mendaftarkan
blog Creating Website ini pada broker-broker periklanan PPC di Indonesia, saya harus berpikir dua kali. Mungkin kalau idealisme telah berubah, pasti saya ikutan daftar pada broker PPC dan semoga lulus setelah di review dengan harapan isi iklan yang ditampilkan benar-benar iklan yang bermanfaat dan menolong orang banyak. Satu hal yang patut dipertimbangkan adalah, bahwa tidak sedikit pengguna internet yang mengerti akan iklan yang ditayangkan pada halaman blog atau situsweb.

Kebanyakan mereka sudah pada melek teknologi dan semakin berhati-hati pada isi iklan di internet. Jadi siapa lagi yang mau mengklik iklan tersebut? Toh pada dasarnya mereka sudah tahu kalau itu adalah iklan. Kecuali terjadi mafia klik iklan seperti yang pernah saya wacanakan dengan kawan-kawan lain. Di sisi lain, saya punya penilaian sendiri akan blog yang ramai iklan PPC Indonesia-nya dan blog yang tidak memasang iklan PPC Indonesia. Tapi semuanya tergantung pada diri masing-masing dan idealisme masing-masing.

Kesimpulan yang bisa saya ambil dari uraian diatas adalah tanpa alexa rank dan google PageRank pun, kita bisa menghasilkan uang dari blog. Tentunya bisnis ini adalah bisnis yang tidak berbasiskan page view. Katakan saja membuat blog yang menawarkan jasa dan keahlian. Misalnya jasa desain grafis dan jasa hosting, jual pupuk kandang, jual baju distro, jasa desain baju ataupun yang lainnya. Jadi tidak harus bergantung pada kedua parameter di atas. 

Panjang banget ternyata artikel ini ya, baiklah sekian dulu temen-temen tulisan tentang bisnis online kali ini, semoga bermanfaat dan bisa jadi bahan pertimbangan bagi temen-temen yang ingin menghasilkan uang dari blog melalui PPC lokal di Indonesia.