Jika Manusia Bertemu Dengan Dirinya Sendiri

Salah satu kesulitan terbesar manusia yang juga kekurangannya yang paling jelas adalah manusia sebenarnya sedang menggambarkan dirinya sendiri ketika dia mengira bahwa dia sedang menggambarkan orang lain. Dia sedang menggambarkan perasaan atau keyakinannya sendiri, padahal yang mungkin ingin kita ketahui adalah sesuatu mengenai orang itu atau sesuatu yang tengah digambarkan.

Jika dia berkata : "Ajaran ini mulia," yang dimaksudnya adalah "Tampaknya ini cocok untukku". Padahal kita mungkin ingin mengetahui sesuatu mengenai ajaran itu, bukan bagaimana dia mengira ajaran itu mempengaruhinya. Sebagian orang berkata : "Tapi sesuatu dapat benar-benar diketahui melalui pengaruhnya. Mengapa tidak mengamati pengaruhnya terhadap seseorang?"

Kebanyakan orang tidak tahu bahwa pengaruh dari, misalnya, cahaya matahari pada pepohonan tidak harus tahu sifat orang yang menerimanya. Orang biasa tidak mengetahui ini, yang dapat diketahuinya hanyalah apa yang dikira orang lain sebagai pengaruhnya terhadap dirinya sendiri, padahal dia tidak punya gambaran logis tentang apakah "dirinya sendiri" itu. Karena pengamat luar mengetahui lebih sedikit lagi dari orang yang menggambarkan dirinya sendiri, tinggallah kita menerima bukti yang benar-benar tidak berguna. Kita tidak punya saksi yang bisa dipercaya.

Ingatlah bahwa sementara keadaan semacam ini akan terus berlangsung, biasanya akan ada orang yang mengatakan : "Ini mengagumkan," sama banyaknya dengan yang mengatakan, "Ini menggelikan," yang sesungguhnya berarti "Ini tampak menggelikan bagiku." dan :Ini mengagumkan" berarti "Ini tampak mengagumkan bagiku."

Apakah Anda senang menjadi seperti itu? Banyak orang senang, sementara mereka dengan penuh semangat berpura-pura mengatakan sebaliknya. Apakah Anda ingin menguji apa yang benar-benar menggelikan atau mengagumkan, atau yang ada di antara keduanya? Anda dapat melakukannya, tetapi tidak jika Anda beranggapan bahwa Anda dapat melakukannya tanpa menjalankannya sama sekali, atau tanpa latihan, sementara Anda benar-benar tidak yakin seperti apakah Anda itu dan apakah Anda menyukai atau tidak menyukai sesuatu.

Jika Anda telah menemukan diri anda sendiri, anda dapat memiliki pengetahuan. Sebelum itu, anda hanya bisa punya pendapat. Pendapat didasarkan pada kebiasaan dan apa yang anda anggap sebagai sesuatu yang menyenangkan bagi anda. Kajian mengenai jalan itu menuntut penemuan diri secara terus-menerus. Anda belum menemukan diri anda sendiri. Sementara itu, satu-satunya manfaat menemukan orang lain adalah bahwa salah satu dari mereka mungkin akan menunjukkan kepada anda diri anda yang sebenarnya.

Sebelum itu, anda mungkin membayangkan bahwa anda telah menemukan diri anda sendiri berkali-kali. Padahal, yang sebenarnya adalah ketika anda benar-benar menemukan diri anda sendiri, anda sampai pada karunia yang kekal dan warisan pengetahuan yang merupakan pengalaman yang tiada taranya di atas bumi ini.